Gelar media Gathering, Siloam Hospital Paparkan Edukasi Penanganan Cepat Bagi Penderita Stroke
Jambi- Dengan Tema Healthtalk tentang rapid respon & Stroke Ready Hospital, Siloam Hospital Jambi menggelar Media Gathering bersama Awak media Kamis Pagi bertempat di M Stand Resto,(26/6/2025).
Dalam Agenda Tersebut Siloam Hospital memaparkan Edukasi dalam memberikan pelayanan dan penanganan khusus secara cepat kepada penderita stroke dalam menghadapi keadaan kegawatdaruratan terjadi, yang disampaikan oleh, dr. Masni Meriia Silalahi & dr. Hendra Irawan, Sp.N, FINA.
Direktur Utama Siloam Hospitals Jambi dr Dini P Defrin di Jambi, menyampaikan pasien stroke bisa pulih total atau memiliki gejala sisa bisa segera dibawa ke rumah sakit saat mendapat serangan stroke.
Lebih lanjut ia mengatakan Penanganan pasien stroke dilakukan dengan cepat tanpa terlambat dengan masa pemulihan lebih cepat sehingga segera bisa beraktivitas kembali.
Untuk diketahui Siloam Hospitals Jambi memiliki layanan Stroke Ready Hospitals yang bertujuan untuk memberikan penanganan stroke dengan cepat dan tepat.
Tujuan utama dari pelayanan tersebut untuk menangani pasien dalam periode emas 4,5 jam setelah gejala muncul sehingga sangat penting untuk meningkatkan peluang pemulihan yang signifikan.
Layanan Stroke Ready Hospitals dimulai dari Fase Pre-Hospital yaitu dimulai dari saat pasien dijemput dengan ambulans. Dilanjutkan Fase Hospital. Fase Hospital yaitu pertama, Fase Akut selama 60 menit dari pasien tiba di IGD hingga mulai terapi. Kedua, Fase Perawatan dimulai perawatan di ruang intensif hingga pasien fisioterapi. Kemudian Fase Post-Hospital setelah rawat inap, perawatan dilanjutkan di rumah dengan fisioterapi rutin untuk mendukung proses pemulihan.
Pasien penyakit stroke erat kaitan dengan usia tua, namun saat ini usia produktif dari 40 sampai 60 tahun yang rentang usia di mana seseorang dianggap mampu bekerja, menjadi tidak produktif karena harus melakukan pengobatan berkesinambungan.
Stroke pada usia muda dan produktif seringkali disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang tidak sehat. Pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol, serta stres berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke. Selain itu, faktor genetik dan kondisi medis tertentu seperti hipertensi, diabetes dan kolesterol tinggi juga dapat berperan.
Disamping itu Spesialis Saraf dr. Hendra Irawan mengatakan penanganan pasien stroke mulai dari pemeriksaan hingga penanganan dilakukan oleh tim medis terlatih, fasilitas lengkap dan peralatan terkini yang dapat melakukan pemeriksaan, mendiagnosis kemudian menangani fase akut stroke.(*)